Ngopi Tradisi Khataman Al-Qur’an ala Cendekia

Khataman Al-Qur’an adalah bagian dari tradisi unik masyarakat Indonesia utamanya di Bima, tata cara pelaksanaannya berbeda-beda antara satu daerah dengan daerah lainnya.

Tradisi khataman adalah sebuah simbol dan pengkhabaran dari orang tua kepada tetangga bahwa anaknya telah menyelesaikan masa belajar mengenal dan membaca Alquran.

Dalam acara khataman, seorang atau beberapa anak akan didampingi oleh “guru ngaji” yang membantu dan menuntun apabila terdapat kekeliruan pembacaan anak didiknya

Selain khataman Al-Qur’an biasanya tradisi ini dirangkaikan dengan khitanan dan doa selamat dengan mengundang masyarakat sekitar.

Kini tradisi khataman tidak “seramai” resepsi pernikahan, konon selain faktor biaya pelaksanaan yang besar, juga disebabkan adanya kegiatan khataman massal yang diinisiasi oleh pemerintah daerah.

Selain kedua faktor tadi, yang tidak kalah pentingnya adalah hadirnya pemahaman sebagian kelompok (baru) bahwa tradisi khataman ini tidak penting karena tidak ada dasarnya dalam Islam.

 

“Irwan Supriadin J”