Bangsa Mongol dan Si Pengerat

 

Siapapun akan bergidik ngeri jika membaca sejarah bangsa Mongol, sebuah bangsa yang di masa lampau terkenal haus darah. Mongol merupakan salah satu bangsa terkuat yang pernah ada dalam sejarah.

Mereka Dikenal sebagai masyarakat pengembara dan nomaden, nenek moyang mereka adalah penjelajah daratan yang sangat tangguh. Ketangguhan yang ditopang oleh kekuatan fisik membuat mereka tak terkalahkan pada masanya dan nyaris menaklukkan semua peradaban yang dilewatinya.

Di satu sisi terkenal kejam namun di sisi lain mereka juga adalah bangsa yang sangat maju karena menguasai jalur strategis perdagangan Asia dan Eropa yang dikenal dengan istilah Jalur Sutra setidaknya selama kurun waktu abad 13-15 Masehi.

Salah satu penyebab kemenangan bangsa Mongol pada masa lalu karena keahlian para jenderalnya dalam menyusun taktik dan strategi perang yang berbeda dengan pasukan musuh.

Para jenderal Mongol mampu memainkan taktik pertempuran yang efektif dan menakutkan. Untuk menghancurkan musuh, pasukan Mongol sangat mengandalkan taktik kejutan. Pura-pura menarik pasukan, serangan mendadak, perang psikologis, bahkan penyanderaan dengan memakai perisai manusia adalah gerakan klasik bangsa Mongol.

Pasukan Mongol juga sangat ahli dalam pengepungan dan serangan mendadak terhadap benteng benteng musuhnya. Kombinasi strategis dan taktis ini membuat bangsa Mongol menjadi kekuatan tempur terbaik di zamannya.

Puncak kejayaan kekaisaran Mongol terjadi pada masa pemerintahan Kubilai Khan, yang berkuasa antara 1260-1294 M.
Di masa kejayaannya Luas Kerajaan Mongol membentang hampir 15 juta kilometer persegi (9,3 juta mil persegi) dan berpenduduk lebih dari 100 juta orang

Untuk beberapa waktu, pasukan Mongol menjadi pasukan tak terkalahkan. Seolah-olah orang-orang Mongol yang akan menguasai dunia.

Kedigdayaan pasukan Mongol diibaratkan sebagai air bah yang mampu menghantam, mengobrak-abrik, menghancurkan dan membakar seluruh wilayah yang dilaluinya. Kota Baghdad yang menjadi ibukota imperium Abbasiyah pun tak luput dari keganasan pedang-pedang mereka.

Mongol nyaris menguasai wilayah Eropa namun siapa yang menyangka penaklukan itu kandas oleh makhluk kecil yang seringkali dianggap sepele, mereka harus kembali rumah masing-masing karena serangan makhluk pengerat bernama Tikus.

Hyphatia Cneajna dalam buku berjudul “Dracula” menyebutkan pada saat pasukan Mongol melakukan ekspansi ke Eropa, ribuan tikus yang membawa wabah Pes menebar maut di Eropa dan sebagian Asia. Bangsa Mongol yang hampir menguasai Eropa dipaksa mundur karena tak sanggup menghadapi musuh yang tak terlihat. Mereka meninggalkan Eropa demi menyelamatkan diri dari serangan wabah Pes.

Sejarah bangsa Mongol sepertinya setali tiga uang dengan sejarah Abrahah penguasa Yaman yang diserang oleh wabah setelah dihujani kerikil yang di bawa oleh burung Ababil ketika hendak menghancurkan Ka’bah. Kisah ini digambarkan Al Qur’an dalam surat al-Fiil.

Wallahu a’lam…..

“Irwan Supriadin J”