TIGA TINGKATAN DALAM PUASA

Oleh : Irwan Supriadin J, M.Sos.I

Puasa adalah ibadah yang sangat personal atau privat karena hanya yang bersangkutan dengan Allah lah yang tau apakah seseorang melaksanakan puasa atau tidak.

Puasa itu berat jika dilakukan tanpa iman, sehingga wajar jika ayat perintah puasa hanya menyasar pada mereka yang memiliki iman.

Menurut imam al Ghazali dalam Ihya Ulumuddin, setidaknya ada tiga tingkatan mukmin yang melaksanakan ibadah puasa, Pertama, puasanya orang awam, adalah puasa yang menahan diri dari makan dan minum serta tidak berhubungan suami istri di siang hari. Jenis mukmin seperti ini adalah tingkatan terendah, karena berpuasa hanya sekedar menjauhi dari hal-hal yang membatalkan puasa.

Tingkatan yang kedua adalah puasa Khawas, yakni puasanya, yakni lelaku puasa yang tidak hanya sekedar menahan diri dari memenuhi keinginan perut dan hubungan suami istri di siang hari, akan tetapi menjaga pendengaran, penglihatan, lidah, tangan, kaki dan semua anggota tubuh lainnya dari segala perbuatan dosa.

Sedangkan di tingkatan ketiga dan teristimewa ada puasa golongan Khawasul Khawas yaitu puasa yang tertinggi nilai maupun tingkatannya.

Pada tingkatan Khawasul Khawas seseorang sudah mampu mengendalikan hati serta pikirannya dari dorongan nafsu dan pikiran duniawinya. Selama berpuasa hati dan pikirannya hanya tertuju pada Allah, sedangkan pandangannya kepada dunia tidak lebih hanya sekedar tempat untuk beramal shalih sebagai persiapan bagi kehidupan akhirat yang lebih panjang.

#Ramadhan_Kareem