STIT Sunan Giri Bima Mempelopori Pengajaran Aksara Bima dan Arab Melayu di Kampus

Menjelang penerimaan mahasiswa baru tahun akademik 2019/2020, perguruan tinggi di Bima dan perguruan tinggi di kota-kota besar lainnya di Indonesia sedang gencar mensosialisasikan kampus mereka di sekolah-sekolah di Bima dan Kabupaten Bima. Ada yang dari Mataram, Makassar, Surabaya, Malang, Yogyakarta, bahkan ada yang dari Jakarta.

Bentuk sosialisasi kampus, ada yang melalui Baliho, iklan koran, pembagian kalender, pembagian brosur ke calon maba di setiap sekolah dan ada juga yang dibagi secara online baik melalui facebook, messenger, WAG, ataupun lainnya.

Salah satu kampus di Bima yang ikut menyemarakkan suasana sosialisasi adalah Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Sunan Giri Bima yang berlokasi di Jalan Sukun No. 3 Karara Kecamatan Mpunda Kota Bima.

Kampus STIT Sunan Giri Bima, disamping mengajarkan materi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), mengajarkan juga materi Aksara Bima dan Aksara Arab Melayu pada salah satu program unggulan ekstra kurikulernya. Hal ini dilakukan untuk memperkenalkan kepada mahasiswa tentang peradaban Bima masa lampau yang sudah banyak orang melupakannya.

Sebagaimana diceritakan oleh para tetua dan pinisepuh dan berdasarkan bukti naskah yang terdapat di museum Samparaja Kota Bima bahwa aksara yang dipergunakan pada masa kerajaan dan dilanjutkan pada masa kesultanan adalah aksara Bima dan pada masa sultan kedua Abil Khair Sirajuddin, aksara Bima diganti dengan aksara Arab Melayu karena hubungan dengan dunia luar sudah semakin meluas sehingga membutuhkan aksara dan bahasa pemersatu, dan bahasa komunikasi yang berkembang pada saat itu adalah bahasa Melayu dengan aksara Arab Melayunya.

Harapannya, setelah mengenal aksara Bima dan aksara Arab Melayu ini mahasiswa dapat memperkenalkannya ke anak didiknya kelak atau kepada siapa saja yang berminat mempelajari aksara Bima dan aksara Arab Melayu. Wallahu a’lam

#Ayo Bangkitkan kembali pembelajaran aksara Bima
#Ayo Bangkitkan kembali pembelajaran aksara Arab Melayu.

Bima, 15 Januari 2019