Isra’ Mikraj Nabi  Muhammad Saw memperteguh keyakinan Aswaja

STIT SUNAN GIRI BIMA, KOTA BIMA. Setelah melaksanakan kegiatan Isra Miraj di desa Kiwu Kec. Kilo Kab. Dompu minggu lalu, giliran desa Ntori Kec. Wawo yang mengundang STIT Sunan Giri Bima.

Kegiatan Isra Miraj tahun 2020 ini terlaksana atas kerjasama pemerintah desa Ntori bersama seluruh unsur organisasi desa dengan STIT Sunan Giri Bima dan PCNU Kab. Bima. Kegiatan yang dilaksanakan di aula Paruga To’i desa Ntori Kec. Wawo Kab. Bima pada tanggal 13 Maret 2020 M bertepatan dengan 18 Rajab 1441 H berlangsung meriah

Dalam sambutannya, Kepala Desa Ntori menyampaikan ucapan selamat datang kepada seluruh rombongan keluarga besar STIT Sunan Giri Bima yang bersedia membangun silaturrahim dan kerjasama mengisi kegiatan peringatan hari besar Islam, dalam hal ini peringatan Isra Miraj Nabi besar Muhammad Saw., dan insya Allah di setiap event-event keagamaan lainnya, kami akan mengundang STIT Sunan Giri Bima sebagai mitra kegiatan kami , ujarnya.

Meskipun persiapannya sangat singkat namun saya bangga acara ini akhirnya dapat terselenggara tanpa ada hambatan dan sungguh sangat spektakuler dibandingkan dengan acara serupa pada tahun tahun yang telah lalu, karena di samping uraian Mauidzah Hasanah mengenai peristiwa Isra Miraj Rasulullah Saw, para jemaah terlebih dahulu dihibur oleh drama dan seni marawis yang diperankan oleh mahasiswa STIT Sunan Giri Bima, tegas beliau.

Sedangkan Ketua STIT Sunan Giri Bima Dr. Syukri Abubakar, M.Ag dalam sambutannya pun berbalas ucapan terimakasih kepada pemerintah desa Ntori dan seluruh elemen masyarakat yang telah mempersiapkan semaksimal mungkin pelaksanaan kegiatan tersebut dan memberikan kepercayaan kepada civitas akademika untuk menjadi pengisi dalam semua rangkaian mata acara yang diadakan.

Ia juga menyampaikan bahwa Kegiatan Isra Miraj seperti ini merupakan salah satu upaya kampus STIT Sunan Giri Bima untuk bersosialisasi dan terus mendekatkan diri pada masyarakat sebagai implementasi kegiatan pengabdian pada masyarakat dalam Tri dharma perguruan tinggi.

Masih di sesi sambutan, Ketua PCNU Kabupaten Bima yang diwakili oleh Katib Syuriah ustadz Mustafa Umar, M.Pd.I memaparkan sejarah masuknya Islam pada era kerajaan Bima sehingga beralih menjadi kesultanan Bima pada abad XVII Masehi, beliau juga menyinggung pertautan antara corak Islam yang diajarkan oleh para ulama dan yang dijalankan oleh kesultanan Bima pada masa lampau merupakan tradisi yang telah diwariskan secara turun temurun bersanad hingga kepada Rasulullah Saw. Oleh karena itulah keberadaan NU di Indonesia sebagai wadah bagi umat Islam yang bertujuan merawat dan menjaga tradisi-tradisi lokal.

Lebih lanjut, ustadz Mustafa Umar menyampaikan kontribusi NU dalam membidani lahirnya Indonesia sejak awal masa merebut kemerdekaan. Jejak NU sebagai organisasi terbesar sesungguhnya telah ada sebelum lahirnya NKRI. Meskipun NU kini telah memiliki 90 juta jemaah, 5 juta orang paramiliter (Banser) namun tidak ada niat bagi NU untuk merebut NKRI, justru NU berkepentingan untuk menjaga keutuhan NKRI” tegas beliau yang disambut dengan tepuk tangan yang riuh dari seluruh hadirin yang hadir.

Peringatan Isra Miraj selanjutnya dipungkasi oleh ustadz Zulkarnain S.Pd.I. yang menguraikan perjalanan Isra Rasulullah Saw. dari Makkah menuju Masjidil Aqsa hingga perjalanan Mikraj dari Masjidil Aqsa Palestina hingga tiba di Sidratul Muntaha untuk bertemu langsung dengan Allah swt.

Irwan Supriadin J.