Pembekalan dan Pelepasan Mahasasiswa PPL 2015

Syukri Abubakar. Acara dimulai agak terlambat tiga puluh menit dari yang seharusnya, oleh sebab itu, kami sebagai panitia meminta maaf atas keterlambatan ini, demikian tegas ketua panitia PPL Ahmad Syagif HM., M.Pd ketika menyampaikan sambutan panitia. Selanjutnya ia melaporkan bahwa pelaksanaan PPL selama 2 bulan yang dimulai pada tanggal 19 Januari s/d 28 Maret 2015 dengan jumlah mahasiswa PPL sebanyak 108 orang mahasiswa yang tersebar pada 21 sekolah, 6 sekolah di Kota bima 15 sekolah di Kabupaten Bima serta 1 sekolah di kabupaten Dompu.


Harapannya agar mahasiswa dapat mempraktekkan sebaik-baiknya ilmu yang telah ditransfer oleh para dosen di kampus dan jangan sampai membuat citra dirinya dan citra kampus tercemar akibat ketidakseriusan kawan-kawan mahasiswa dalam menjalankan PPL ini, pungkasnya

Sementara ketua STIT Sunan Giri Bima, dalam sambutannya, sebelum melepas mahasiswa PPL secara resmi, beliau menyampaikan tiga point penting yang harus diperhatikan oleh mahasiswa ketika akan mengajar siswa di lokasi PPL besok, (1) ketika mau mengajar, mahasiswa harus mengenal terlebih dahulu siswa-siswa yang mau diajar, sesuai pepatah lama “kalau ndak kenal maka tak sayang”. Diharapkan dengan mengenal calon siswanya, seorang guru akan enjoy dalam menyampaikan materi yang akan diajarkan tanpa hambatan yang berarti.
(2) mahasiswa juga harus menguasai materi yang akan diajarkan. Caranya dengan mempersiapkan terlebih dahulu RPP di rumah disertai pembahasannya sehingga ketika mengajar tidak mengalami kesulitan. Ini penting untuk diperhatikan karena pengalaman tahun lalu, ada satu dua orang mahasiswa yang diragukan kemampuannya oleh guru pamong sehingga dosen pembimbing ditegur oleh guru pamong tersebut. “Mengapa mengirim mahasiswa yang tidak bisa mengajar? demikian keluhan sang guru pamong saat itu. Oleh sebab itu, diharapkan peristiwa seperti ini jangan sampai terulang kembali karena akan merusak citra diri pribadi dan citra kampus.
(3) mengedepankan sikap mendidik bukan mengajar. Tentu beda mendidik dengan mengajar sudah dijelaskan secara gamblang oleh dosen dibangku kuliah, tambahnya. Namun demikian perlu dijelaskan disini bahwa mendidik itu adalah transfer of knowledge dan transfer of values yaitu mentransfer ilmu pengetahuan juga mentransfer nilai-nilai, sedangkan mengajar hanya mentransfer knowledge menyampaikan ilmu pengetahuan saja. Oleh sebab itu, pak ketua mengharapkan mahasiswa agar sikap mendidiklah yang harus dipraktekkan dalam proses belajar mengajar nantinya.
Beliau juga tidak lupa mengingatkan mahasiswa PPL agar ikut berpartisipasi dalam mensosialisasikan kampus, dimana saat ini telah memiliki tiga prodi yaitu PAI, PGMI dan PBA. Mungkin diantara sekian banyak siswa-siswa yang ada di sekolah tempat PPL itu, ada yang berminat belajar di kampus ini sehingga dengan informasi yang disampaikan oleh mahasiswa PPL dapat menarik minat mereka untuk mendaftar.
Sekali lagi, ketua menegaskan, mahasiswa PPL harus menampilkan yang terbaik ketika mengajari mereka sehingga dengan melihat penampilan tersebut, para siswa bisa menilai kemampuan mahasiswa STIT. Dengan begitu mereka tidak ragu memilih STIT sebagai tempat untuk melanjutkan study.
Setelah menyampaikan ketiga pesan itu, pak ketua menyampaikan pernyataan pelepasan mahasiswa PPL dengan membaca Bismillaahirrahmanirrahim yang disambut tepuk tangan para hadirin.


Wallahu a’lam
Kota Bima, 17 Januari 2015