AWALI TAHUN 2024, STIT BIMA LAKSANAKAN PPL

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Sekilas terdengar lumrah dikalangan fakultas pendidikan maupun pada disiplin jurusan lain dengan nama dan istilah yang berbeda. Misalnya Program Kerja Lapangan (PKL) pada Fakultas Teknik. Biasa juga di sebut magang karena mahasiswa diturunkan pada industri-industri tertentu pada fakultas ekonomi hingga 1 bulan atau lebih.

Praktek Pengalaman Lapangan merupakan kegiatan mahasiswa peserta program pendidikan guru untuk mengimplementasikan hasil pembinaan di bangku kuliah dalam pembelajaran Lembaga pendidikan di sekolah pilihan sebagai mitra kerjasama. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) salah satu mata kuliah wajib bagi mahasiswa untuk dipenuhi ketuntasannya pada perguruan tinggi keguruan. Program ini termaksud dalam bagian tridarma perguruan tinggi yaitu, pengajaran sekaligus penelitian. Adapun Satuan Kredit Semester (SKS) mata kuliah ini biasanya 3 hingga 6 SKS. Kegiatan PPL tersebut dilaksanakan dengan beban belajar setara dengan satu semester.

Tujuan PPL sebagai dimesni keprofesian bagi mahasiswa untuk dapat merasakan dan memahami dunia pendidikan, lebih khusus menjurus pada profesi sebagai calon guru professional atau pahlawan tanpa tanda jasa. Kegiatannya meliputi dari proses adaptasi, diskusi, praktik pembelajaran, pengamatan dan penelitian tindakan kelas, diskusi dan pengaplikasian perangkat pembelajaran. Selain mengajar, calon peserta PPL berkontribusi pada kemajuan sekolah mitra dengan terlibat langsung berbagai agenda sekolah (rapat sekolah dan tugas administratif sekolah) serta solutif pada dinamika satuan pendidikan.

Seluruh rangkaian kegiatan selama PPL dilakukan secara terbimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dan guru pamong di setiap mata pelajaran yang di ampuh. Guru pamong dapat menjadi pembimbing selama PPL berlangsung atau konsultan bagi mahasiswa. Mulai dari jam ngajar, muatan materi, kurikulum, komponen pembelajaran dan media pembelajaran mengikuti ketentuan sekolah dan guru pamong.

Namun sebelum para calon guru turun melaksanakan PPL, mahasiswa diberikan arahan dan pembekalan oleh panitia dan dosen. Gambaran awal tentang sekolah-sekolah dan sistemnya, persiapan peserta PPL, dan diskusi–tanya jawab, itu biasanya dilakukan pada saat pembekalan.

PEMBEKALAN PPL STIT SUNAN GIRI BIMA

STIT Sunan Giri Bima adalah kampus swasta yang menyediakan salah satu fakultas tarbiyah (pendidikan) di Kota Bima dengan dua jurusan keguruan; Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).

Pembekalan PPL STIT-Bima tahun akademik 2023/2024 di ruangan Auditoruium Kampus

Mengawali tahun ini, STIT Sunan Giri Bima menurunkan mahasiswa PPL di beberapa sekolah. Para mahasiswa melaksanakan pembekalan di ruangan Auditorium kampus, (31/01/2024). Pembekalan ini diikuti oleh 21 mahasiswa-mahasiswi total keseluruhan dua jurusan (PAI/PGMI) dan di hadiri ketua STIT Sunan Giri Bima, Waket I, Kaprodi PGMI, Sekretaris Prodi PAI, dan P3M. Pembekalan peserta praktik lapangan berlangsung pukul 10.20-12.30 WITA.

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) terbagi menjadi empat jenis yaitu; Mandiri, Kolaborasi, Kelompok, dan Online Job Training (OJT). Jenis PPL Kelompok, terbagi pada dua sekolah, MA Muhammadiyah Kota Bima dan MIS Mande Kota Bima. Kegiatan ini dilaksanakan sejak tanggal, 01 Februari 2024 s/d 09 Maret 2024.

Sedangkan PPL Kolaborasi, STIT Sunan Giri Bima mengirim 5 mahasiswi terbaiknya di luar daerah bergabung dengan mahasiswa/i perguruan tinggi yang sebelumnya telah bekerjasama melalui tanda tangan Momerandum of Understanding (MoU) tahun lalu. Peserta PPL ini merupakan delegasi kampus dari UKM Laskar Bima Craft (LBC) yang diminta untuk mewakili kampus entrepreneurship di Kota Bima. Mereka akan membina dan mengoperasikan kreativitas di berbagai sekolah melalui program PPL Kolaborasi ini.

Adapun tema yang diusung “Implementasi Pembelajaran Sebagai Proses Budaya”. Budaya adalah sebuah kebiasaan nilai-nilai yang diterima baik oleh berbagai masyarakat sehingga nyaman dijalani dan dilakukan. Tidak terkecuali sekolah pun sebagai tempat pendidikan harus memiliki keindahan etika tersebut. Junaidin M,Pd selaku ketua P3M menyampaikan, “setiap pembelajaran adalah proses budaya atau kebiasaan yang harus hidup di tengah peserta didik”. Guru sebagai pusat pendidikan sangat menentukan etika dan moral anak didiknya. “implementasi pembelajaran peserta PPL diharapkan menumbuhkan kebiasaan baik terhadap calon muridnya nanti”. Tambahnya.

Melalui sambutannya, Irwan Supriadin J, M.Sos.I (ketua STIT Sunan Giri Bima) berpesan agar seluruh mahasiswa calon peserta PPL menjaga nama baik almamater dan memperkuat personal branding dengan citra penuh penghargaan. Sebagai guru, kompetensi-kompetensi keguruan mesti dikuasai dan memahami komponen pembelajaran. “4 kompetensi yang harus dimiliki seorang guru yaitu; Kepribadian, Pedagogik, Profesional, dan Sosial, ke-4 ini harus ada dan diterapkan!”. Ungkap Trimansyah, M.Pd. (kaprodi PGMI) saat menyampaikan materi pembekalan (31/Januari/2024).