Dua Dosen Muda Gaungkan Pesan Moral Lewat Event Cerpen Internasional

Dipublikasikan oleh admin pada

Kota Bima, (13/03) beberapa Dosen muda STIT SUNAN GIRI BIMA rupanya sukses mengikuti event Lomba Menulis Cerpen tingkat Internasional yang diselenggarakan oleh Komunitas Rumah Menulis (KRM), Papers, el-Sufi Publishing dan Makembo beberapa waktu lalu. Hal tersebut diketahui setelah kemarin 12 Maret 2023 keluar pengumuman resmi pihak panitia yang berisi 100 Naskah terpilih pada perhelatan tersebut. Mereka harus bersaing dengan 583 Peserta dari berbagai kalangan, seperti Dosen, Guru, Pelajar SMA dan Umum. Dosen-dosen muda yang multi talenta ini dalam Cerpennya mengangkat isu-isu aktual yang dipoles dengan pemilihan diksi kata yang cukup menarik dan apik.

Adapun Dosen-dosen muda yang dimaksud ialah Sekretaris Pusat Penjaminan Mutu (P2M) ibu Irma Indriani, M.Pd dan Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (P3M) bapak Junaidin, M.Pd. Isu-isu sosial yang diangkat pada cerpennya pun bervariatif, mulai dari Mitos seputar Kehamilan pada masyarakat Bima dan Keprihatinan terhadap perkembangan kekinian sosial masyarakat Bima dengan segala Lika-likunya.

1. Irma Indriani (Mbure Dana Ma Mbari ) no. 34.

Cerpen ini bercerita tentang beberapa hal yang dianggap mitos oleh masyarakat Bima terkait pantangan dan larangan ketika seorang wanita hamil hendak berpergian dan lainnya. Dari sudut pandang budaya, mitos kehamilan memang sukup kukuh dipegang oleh beberapa kalangan generasi X dan Y. Meski terkadang menimbulkan pertanyaan, “ini jaman now, kenapa harus percaya pada mitos?”. Padahal mitos tersebut telah berkembang lama dan menjadi bagian dari pengalaman hidup para pelakunya secara turun temurun. Sehingga pembaca juga akan dihadapkan pada kondisi faktual yang dialami ketika melanggar pantangan tersebut.

2. Junaidin (Kidung Rindu Kampung Halaman) no. 38.

Cerpennya ini merupakan kombinasi dari sejarah, perkembangan sosial kekinian dan Harapan membawa Bima yang kita cintai. Alur maju mundur dalam cerpen ini bergantian menghadirkan mesin waktu masa lampau dan masa kini. Ada beberapa inti peristiwa yang disuguhkan dalam cerita ini, yakni ; Masa penjajahan Jepang, Masa Penjajahan Belanda, moment sakral pelantikan raja Bima tempo lalu, kondisi Bima awal tahun 2021 dengan jumlah kasus pencabulan dan kekerasan seksual yang menimpa anak-anak, dan pesan Nggusu Waru. Pesan tersebut sengaja disuguhkan sebagai harapan penulis kepada setiap masyarakat Bima untuk memegang teguh nilai-nilai kearifan lokal dan budaya sendiri untuk membendung pesatnya kemajuan zaman.

Menurut para penulis, pesan moral dari setiap tulisan tidak serta-merta harus disuguhkan dalam bentuk karya artikel ilmiah atau jurnal saja. Namun Cerpen jug merupakan salah satu cara menyalurkan ajakan dan pesan moral untuk melestarikan kearifan lokal masyarakat Bima.

Maka dari itu, segenap Civitas Akademika STIT SUNAN GIRI BIMA mengucapkan Selamat dan Sukses kepada para penulis yang mengikuti event Internasional dimaksud, semoga dapat terus berkarya menebarkan pesan-pesan moral dalam upaya memperbaiki generasi Bima tercinta.

Kategori: News

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *