Kota Bima, 31 Mei 2025 – Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (P3M) STIT Sunan Giri Bima kembali menggelar Kuliah Pemikiran sesi keenam secara daring, bekerja sama dengan Penerbit Pro De Leader dan Indonesian Universities Consortium on Social-Religious Studies (IUCSRS). Mengangkat tema “Nyala Api Islam”, kegiatan ini menghadirkan Muhammad Ridha, M.Si., penulis buku Nyala Api Islam sekaligus dosen Sosiologi UIN Alauddin Makassar, sebagai narasumber utama. Kuliah ini menjadi ruang penting dalam menyalakan kembali diskursus tentang peran sains dalam peradaban Islam.

Assoc. Prof. Ismail Suardi Wekke, Ph.D., dalam keynote-nya, menyebut buku tersebut sebagai karya mungil yang besar secara pemikiran. “Buku ini pernah dibedah di Turki dan Universiti Malaya Malaysia—dua ruang akademik prestisius di dunia Islam. Artinya, secara substansi, buku ini memiliki daya gugah yang kuat,” ungkapnya. Menurutnya, Nyala Api Islam adalah bacaan yang strategis bagi umat Islam untuk merefleksikan kembali jejak intelektualnya.

Dalam penyampaiannya, Muhammad Ridha menyampaikan apresiasi yang mendalam kepada Ketua STIT Sunan Giri Bima dan Direktur IUCSRS atas kesempatan yang diberikan. Ia menjelaskan bahwa buku ini lahir dari kegelisahan akan mulai pudarnya kesadaran umat Islam terhadap peran sentral ilmu pengetahuan dalam sejarah Islam. Ia juga menyinggung keresahan banyak ilmuwan Muslim yang melihat bagaimana literatur-literatur sejarah sains dunia seringkali mengabaikan kontribusi peradaban Islam dalam transmisi ilmu pengetahuan. “Narasi sejarah sains yang kita konsumsi saat ini masih terlalu Euro-sentris. Buku ini ingin menawarkan perspektif alternatif yang lebih adil dan historis,” jelasnya.

Acara ini dipandu oleh Adi Haryanto, M.Pd., dosen sekaligus Kepala Gugus Prodi PAI STIT Sunan Giri Bima. Kegiatan diikuti oleh berbagai peserta dari STIT Bima, STKIP Yapis Dompu, STIE Bandung, STAI Al-Furqan Makassar, UIN Raden Mas Said Surakarta, STAI Rawa Aopa Konawe Selatan dan masyarakat umum pecinta kajian keilmuan. Kuliah ini tidak hanya memperkaya khazanah pemikiran Islam, tetapi juga menegaskan bahwa api intelektual Islam terus menyala dalam ruang-ruang akademik Indonesia.

Kategori: kuliah umum

0 Komentar

Tinggalkan Balasan

Avatar placeholder

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *