Mari Perkuat Aqidah dan Kembali Ke Qur’an

Assalamualaikum sobat…

Apa kabarmu di Sabtu Pagi yang cerah ini? Semoga Kamu tidak kekurangan sesuatu apapun yah… Aamiin.

Btw…
Ibnu Hajar Asqalani, ulama dan pakar hadits, dalam kitab Fathul Barri, Beliau berkata umur umat Islam sampai 1476 H. Sementara Imam As-Syuyuthi mengatakan umur umat Islam sampai 1477 H. Dan Ibnu Hajar Hambali menulis, umur umat Islam lebih dari 1400 H namun tidak sampai 1500 H.

Tidak terasa waktu yang diprediksi oleh para pakar Hadits tersebut sudah semakin dekat. Hingga saat ini kita telah menginjak tahun baru 1444 H/ 29 Juli 2022. Artinya kurang lebih 33 tahun ke depan cobaan dan ujian yang akan dihadapi umat muslim akan jauh lebih sulit, jauh lebih rumit dan kompleks. Dimana sains dan teknologi mungkin pula memberi sumbangsi dan dampak secara tidak langsung.

Bisa kita lihat generasi Z atau Generasi Digital native saat ini, dari segi kemampuan mereka tumbuh begitu cepat. Namun sayangnya oleh kecanggihan teknologi justru telah merusak akhlak sebagian besar dari mereka. Game Online merajalela, konten maksiat berseliweran namun daya kontrol orang tua pun lemah. Dari data statistik Hootsuite tahun 2020 saja, Indonesia adalah negara ke tiga sebagai pengguna Internet terbesar di Dunia setelah India dan China. Aplikasi yang paling banyak digunakan seperti Pengguna Youtube di Indonesia sebanyak 88% dari jumlah populasi. Pengguna Whatsapp di Indonesia sebanyak 84% dari jumlah populasi.
Pengguna Facebook di Indonesia sebanyak 82% dari jumlah populasi. Pengguna Instagram di Indonesia sebanyak 79% dari jumlah populasi. Dan tidak lupa tiktok sebanyak 25%. Tapi itu tahun 2020, updet terbaru dari salah satu stasiun Televisi baru-baru ini naik pesat. Dan mungkin saja 33 tahun lebih sisa membuminya Islam akan benar-benar hilang setelah tergantikan oleh generasi Z/Alfa tersebut. Nauzubillah…

Maka dari itu, momentum 1 Muharram 1444 H ini mari kita perkuat iman. Mulai dari pendidikan akhlak dan aqidah dari basis keluarga. Tumbuh dan kembangkan generasi-generasi yang Qur’ani, generasi-generasi yang menjunjung tinggi amal ma’ruf nahi Munkar. Sehingga Islam di akhir zaman akan diteruskan oleh mereka-mereka yang amanah dan berintegritas.
Wallahu ‘alam…

Lantas bagaimana menjaga generasi-generasi penerus Islam ini di era Digital seperti ini?

#Minimalkan_Potensi_Negatif
Adanya perubahan baru, hampir semua kegiatan dilaksanakan melalui platform daring, mulai dari belajar, mengobrol, hingga bermain sosial media.

Sebagai orangtua atau pihak yang bertanggungjawab terhadap tumbuh dan kembangnya anak, maka perlu untuk mengetahui dan menghindarkan anak-anak dari bentuk-bentuk misinformasi serta konten yang tidak sesuai dengan usianya. Kita dapat memaksimalkan kegunaan internet sekaligus meminimalkan potensi dampak negatifnya dengan banyak cara.

#Jaga_Aktivitas_Anak_di_Internet
Pada masa seperti ini, rasa keterhubungan sosial terhadap tumbuh kembang anak dinilai sangat penting, agar anak tetap terhubung dengan yang lain. Namun, alangkah baiknya disertai dengan meminimalkan potensi negatif dengan cara sebagai berikut;

1. Batasi waktu berinternet
2. Beritahu anak internet yang aman
3. Jaga data pribadi anak di internet
4. Hormati privacy anak berinternet
5. Manfaatkan fitur perlindungan teknologi
6. Pastikan perangkat yang digunakan anak telah menggunakan peranti lunak dan program antivirus terbaru, dengan pengaturan privasi diaktifkan.
7. Dampingi anak saat mengakses internet
8. Ciptakan kegiatan interaksi daring dengan teman, keluarga, atau orang tua sendiri dengan anak.
9. Ajarkan anak untuk tetap berperilaku baik di dunia maya.
10. Contohkan dan pantau perilaku positif di dunia maya.
11. Berkomunikasi dengan terbuka.
12. Upayakan komunikasi jujur dan terbuka dengan anak tentang cara dan teman interaksi mereka di dunia maya.
13. Pastikan anak paham bahwa interaksi dunia maya pun harus dilakukan dengan baik dan sopan.

Selamat Tahun Baru Islam 1444 H.
Mari Kembali Ke Al-Qur’an sebagai sumber utama keselamatan Dunia dan Akhirat.

#stitbima
#1444H