Upaya mencetak generasi Aswaja Milineal

STIT SUNAN GIRI BIMA, KOTA BIMA. Dua tahun terakhir panitia Maba STIT Sunan Giri Bima gencar melakukan sosialisasi di berbagai tempat, di sekolah, masjid dan dari rumah ke rumah. Dalam sosialisasi tersebut dijanjikan bahwa mahasiswa yang kuliah di kampus STIT akan mendapatkan dua kemampuan sekaligus. Kemampuan akademik dan non akademik.

Kemampuan akademik ditunjukkan dengan penguasaan mahasiswa dalam bidang keilmuan khsususnya pengetahuan agama dan kependidikan. Kemampuan non akademik berupa keahlian dalam menciptakan kreatifitas, baik kreatif mengolah limbah alam menjadi produk yang bernilai jual maupun trampil dalam berdakwah.

Janji-janji tersebut tidak sekedar diucapkan saja tapi dibuktikan dengan tampilnya beberapa mahasiswa dalam berbagai moment kegiatan masyarakat di desanya masing-masing. Mereka dibina secara terus menerus oleh para pembina Asrama sehingga memiliki kemampuan dan keberanian tampil di depan umum, seperti menjadi khatib jum’at, protokol/MC, memandu do’a, tari, qiro’ah, marawis dan lain-lain.

Hal ini menunjukkan bahwa lembaga STIT Sunan Giri Bima yang berpaham Aswaja An-Nahdhiyyah semakin menunjukkan jatidirinya dihadapan umat, bahwa lembaga ini, mampu menciptakan mahasiswa/i yg berkualitas sesuai visi misi dan tujuan lembaga STIT Sunan Giri Bima. Selain itu, lembaga STIT Sunan Giri Bima juga mampu mencetak generasi muda yang menjadi kiblat bagi masyarakat sesuai dengan kemampuan masing-masing individu mahasiswa. Ini semua terwujud, berkat kemauan dan kegigihan mereka dalam menimba ilmu dan mentaati arahan-arahan yang disampaikan oleh para pembina.

Ketika rombongan panitia sosialisasi Maba STIT Sunan Giri Bima berkunjung di SMAN 1 Soromandi, dan melakukan dialog dengan kepala sekolahnya, ia mengatakan “keberhasilan sebuah lembaga bukan hanya mampu mengcover dan meluluskan sarjana, tetapi lebih dari itu, bagaimana lembaga itu mampu menciptakan para mahasiswa yang bisa tampil di hadapan masyarakat seperti khutbah, menjadi protokol/MC dan juga memiliki kemampuan kreatifitas”, ujarnya.

Pernyataan kepala sekolah tersebut sangat tepat jika ditujukan kepada lembaga STIT Sunan Giri Bima, karena jauh-jauh hari lembaga STIT SGB telah menyiapkan wadah untuk menggembleng generasi muda untuk berani tampil di muka umum dengan kemampuan yang mereka miliki, seperti tampil khutbah dan MC di tempatnya masing-masing yang langsung didengar dan disaksikan oleh orang tua mereka dan penduduk sekitar.

Orang tua tentu meras haru dan bangga melihat penampilan anak-anak mereka yang baru 2 tahun dibimbing di lembaga STIT Sunan Giri Bima. “Kebahagiaan yang hakiki dari orang tua, bukanlah semata-mata harta dan pangkat anak-anaknya tetapi kebahagiaan yang sesungguhnya adalah ketika melihat anaknya bisa dihargai oleh masyarakat dengan ilmu dan kemampuan yang ditampilkan di tengah-tengah masyarakat”. Ketika anak-anaknya tampil, para orang tua merasa bangga bahkan meneteskan air mata menyaksikan anak-anaknya tampil di panggung.

“Cantik rupa sudah biasa, kaya harta bukan apa-apa”.

Julkarnain, S.Pd.I.