Safari Dakwah “Plus-plus”: Sebuah Ikhtiar Menuju Kesuksesan

Safari dakwah sosialisasi “plus-plus” STIT Sunan Giri Bima merupakan rangkaian kegiatan dakwah sekaligus sosialisasi kampus STIT Sunan Giri Bima melalui acara-acara hari besar Islam di kota maupun kabupaten Bima.

Setelah beberapa kali melakukan safari dakwah sosialisasi “plus-plus” dalam acara Isra’ Mi’raj di berbagai daerah,  Minggu malam 28 April  lalu civitas akademika STIT Sunan Giri Bima kembali melakukan safari dakwah di desa Risa.

Sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh komandan lapangan Abd Salam, M.Pd.I,  kami berkumpul di kampus STIT sebelum waktu  magrib tiba. Usai sholat magrib berjamaah di musholah kampus kami melanjutkan perjalanan menuju desa Risa. Sekira 30 orang kaum muda STIT Sunan Giri Bima berangkat menuju desa Risa baik dari kalangan dosen maupun mahasiswa.

Setelah sampai di desa Risa, kami disambut antusiasme warga.  Sebagai gantinya, kami berdecak penuh kekaguman dengan segala yang tampak di depan mata kami. Mulai dari panggung, tata letak ornamen, rangkaian acara yang disusun sangat apik, bahkan tempat diadakannya acara tersebut sepertinya telah lulus seleksi berkali-kali dari tempat lainnya; ini adalah panggung terindah yang pernah kami saksikan selama bersafari. Bahkan, dalam sambutannya, Dr. Syukri Abubakar, M.Ag selaku ketua STIT Sunan Giri Bima memuji-muji seluruh persiapan acara Isra’ Mi’raj yang bertemakan “Menyambut Bulan Suci Ramadhan” tersebut.

Melihat antusiasme warga membuat kami semakin semangat menampilkan pra acara hingga acara inti. Seperti biasanya, sebelum memasuki acara inti, kami menyuguhkan warga dengan marawis yang sangat menghibur, dilanjutkan dengan tari tradisional yang mayoritas penarinya adalah mahasiswa yang berasal dari desa Risa. Puncak pra acara diakhiri dengan penampilan drama teater. Penampilan terakhir ini sekaligus menjadi ruang ekspresi bagi mahasiswa STIT Sunan Giri Bima. Bercerita tentang ina male dan ama male, dengan dua orang anak , lelaki dan perempuan, drama teater ini sukses menampilkan penokohan yang lugas. Berawal dari tokoh ama Male dengan “wajah daro” namun berhati selembut kapas hingga sosok ina Male yang bijak. Keteguhan hati pasangan ini dalam membesarkan anak-anaknya dengan karakter yang berbeda-beda, anak lelaki berperangai angkuh juga sombong dan anak perempuannya sangat taat telah pula membuat para penonton berurai air mata, sesekali dihiasi tawa juga riuh rendah dan decak kagum.

Setelah pra acara selesai, maka masuklah kami pada acara inti, yaitu uraian hikmah yang menggugah oleh ustadz Arif Julkarnain, yang biasa disapa UJ. Dalam uraian hikmahnya, UJ menyampaikan salah satu hadits Nabi Muhammad SAW; “Telah datang kepada kalian ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah wajibkan kepada kalian puasa di bulan ini. Di bulan ini, akan dibukakan pintu-pintu langit, dan ditutup pintu-pintu neraka, serta syaithan-syaithan akan dibelenggu. Demi Allah, di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan. Siapa yang terhalangi untuk mendulang banyak pahala di malam itu, berarti dia terhalangi mendapatkan kebaikan”.

Safari dakwah “plus-plus” adalah ajang bagi kaum muda yang merupakan civitas akademika STIT Sunan giri Bima untuk mengembangkan diri, bersilaturahim, juga berdakwah. Karena segala kesuksesan selalu terlahir dari ikhtiar, doa juga tawakal. Semoga safari dakwah ini menjadi bukti ikhtiar kami selaku kaum muda civitas akademika STIT Sunan Giri Bima dalam menyongsong kesuksesan.

Penulis : Muhammad Irfan