Silaturrahim Bupati Bima dengan Ketua MK (1)

“Menjadikan Bima sebagai Pusat Pendidikan di Kawasan Nusatenggara�.

Syukri Abubakar. Kala itu, Kamis, 31 Juli 2014 pukul 15.00 Wita, saya dikejutkan dengan bunyi dering handhope berkali-kali, lalu ku angkat handphone ku terdengar suara dari seberang
sana yang sudah familiar di telingaku yaitu suara pak Ketua STIT Sunan Giri Bima.
Beliau menanyakan posisi ku pada saat itu.Kuberitahukan bahwa aku sedang berada di rumah.
Beliau menjelaskan bahwa sebentar malam ada undangan dari Bupati Bima,  undangannya terbatas dan kita diundang sebagai pimpinan perguruan tinggi di Bima. Beliau lebih lanjut menjelaskan bahwa beliau tidak bisa menghadiri pertemuan tersebut karena ada halangan.Beliau meminta saya untuk menghadiri pertemuan itu sebagai rasa hormat terhadap pemerintah kabupaten Bima yang telah mengundang.Agenda pertemuan adalah mendengarkan pemaparan DR. Hamdan Zoelva, SH., MH.tentang ide besar dengan tema “Menjadikan Bima sebagai pusat pendidikan di kawasan Nusatenggaraâ€�. Pelaksanaannya nanti pukul 19.30 Wita tambahnya.Mendengar permintaan tersebut, saya langsung mengiyakan dan siap menghadiri pertemuan itu karena menurut saya pertemuan seperti itu sangat penting dan jarang terjadi di Bima. Pasti informasi yang akan disampaikan sangat berharga untuk kemajuan daerah Bima ke depan apalagi temanya sangat menarik dan insya Allah bisa diwujudkan. Jadi dalam pikiran saya, pak Hamdan akan memaparkan konsep bagaimana menata pendidikan di Bima terutama pendidikan Tinggi sehingga Bima bisa menjadi pusat pendidikan.
Selain itu, kawan Dr. Ruslan juga menginformasikan bahwa ada pertemuan di perbatasan Kota tepatnya di kawasan Ni’u dengan bapak Hamdan Zoelva.Kita juga diundang.Jelasnya.Kalau begitu, mampir di rumah saya pak biar kita sama-sama kesana kebetulan saya ditugaskan oleh Ketua STIT Sunan Giri Bima untuk menghadiri pertemuan itu.Begitu jawabku ketika menerima telponnya.
Setelah melasanakan sholat isya, datanglah bapak Dr. Ruslan menghampiri saya di rumah untuk sama-sama mendatangi pertemuan itu. Lalu kami berdua melaju ke Oi Ni’u, disana sudah ada beberapa undangan yang duduk mengisi kursi-kursi bagian depan dan sebagian lagi ada yang berdiri dan ada yang sedang menikmati hidangan. Disana juga nampak pak Hamdan Zoelva didampingi oleh Bupati Bima dan ketua Pengadilan Negeri Bima sedang menikmati hidangan.Kami berdua pun langsung masuk dan menempati kursi deretan ke empat sambil melihat-lihat mungkin ada orang yang kami kenal yang diundang. Setelah ku tengok sana sini, aku tidak melihat wajah yang familiar di sekitar, makanya kami berdua hanya duduk sambil menunggu acara dimulai dan sekali-sekali saling bertanya tentang sesuatu hal.
Tepat pukul 20.00 WIB, protokol acara meminta hadirin yang masih ada di belakang untuk mengisi kursi yang masih kosong dengan memberitahukan bahwa  acara akan segera dimulai. Setelah semuanya siap, maka protokol membacakan susunan acara yang akan dilalui yaitu pembukaan, pembacaaan kalam Ilahi, sambutan Bupati Bima, sambutan tim Pejuang Pendirian Politeknik Negeri Bima bapak Zulkifli Yusuf, pemaparan rancangan Bima sebagai pusat Pendidikan di kawasan Nusatenggara oleh bapak Hamdan Zoelva dan diakhiri dengan do’a oleh ketua MUI kab. Bima.
Dalam sambutannya Bupati Bima menyampaikan beberapa poin penting diantaranya; pertama, beliau mengawalinya dengan mengucapkan selamat Idul Fitri 1435 H dan Mohon Maaf Lahir dan Bathin.Kedua, beliau merasa gembira sekali pada malam itu karena bisa mendatangkan salah satu putra terbaik Bima yang saat ini menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi bapak Dr. Hamdan Zulva, SH., MH. Dimana selama ini hanya bisa melihatnyadi depan kaca televisi dan saat ini kita bisa bertatap muka bersalaman dengannya. Beliau mengharapkan nantinya bapak Hamdan Zoelva menjelaskan rencana daerah Bima akan dijadikan pusat pendidikan di kawasan Nusa Tenggara.  Untuk diketahui bahwa pada tahun ini Pemerintah Kabupaten Bima sudah membuka Program D3 Piliteknik Negeri yang berlokasi di Kawasan SONDOSIA yang terdiri dari 3 Jurusan yaitu jurusan pertanian, peternakan dan perikanan dan kelautan. Untuk mengungkap bagaimana Politeknik ini bisa didapat oleh Pemerintah Kabupaten Bima, Bupati meminta bapak Zulkifli Yusuf  putra Bima yang saat ini menjabat di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta untuk menceritakan kronologis diperolehnya ijin pendirian Piliteknik Negeri Bima. Ketiga, Bupati minta dijelaskan juga tentang proses persidangan sengekata pilpres di MK yang hasilnya sedang ditunggu-tunggu oleh masyarakat di seluruh nusantara.Keempat, Pemkab Bima dalam bulan-bulan mendatang berencana untuk memperluas Bandara Sultan Salahudin Bima dan memperpanjang landasan pacu sehingga bisa didarati oleh pesawat BOING. Juga Pemkab akan segera membangun kantor Bupati Bima yang berlokasi di Talabiu tiga SKPD terlebih dahulu.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Bupati meminta bapak Zulkifli Yusuf untuk naik ke podium mendampingi beliau menjelaskan kronologis turunnya ijin Politeknik Negeri Bima.Sesaat kemudian Bapak Zulkifli Yusuf naik ke Podium dan menceritakan kronologis pengurusan ijin Politeknik Negeri Bima.Menurut beliau, sebenarnya ide pendirian Perguruan Tinggi Negeri Bima ini sudah lama bergulir yaitu ketikaNurlathif yang saat itu menjabat sebagai Walikota Bima.Namun ide itu masih sekedar wacana belum bisa diwujudkan.
Suatu ketika bapak Hamdan Zoelva berbincang-bindang dengan beliau mengenai pendirian Perguruan Tinggi Negeri di Bima, beliau pun merespon positif ide tersebut.Kemudian ide tersebut ditawarkan ke walikota Bima yang pada saat itu sudah dijabat oleh H. Quraish H. Abidin.Beliau memberi persyaratan hanya menyediakan lahan 10 hektar tanah. Dengan semangat yang menggebu, Walikota pun menerima tawaran itu dan akan menyiapkan lahan 10 hektar. Kegembiraan dengan datangnya Perguruan Tinggi Negeri ini sudah sering diumumkan oleh walikota Bima di berbagai forum kegiatan misalnya di MTQ tingkat kelurahan Dara dan MTQ tingkat kelurahan RasanaE Barat tahun 2012/2013 yang lalu. Namun setelah beberapa bulan berselang, tidak ada respon dari walikota Bima sementara pak Hamdan sudah deal dengan Kementerian bahwa Perguruan Tinggi ini akan jadi. Malu rasanya kalau sudah diiyakan oleh Kementerian kemudian tidak ada kesiapan dari pemda.Maka pak Zulkifli Yusuf meminta tanggapan dari walikota Bima tentang kesiapannya.Walikota mengatakan bahwa ternyata lahan 10 hektar untuk pembangunan kampus itu tidak tersedia di Kota Bima.Akhirnya pak Zul memutuskan untuk pindah di Kabupaten dengan mendatangi Dae Very dan Dae Very sangat setuju sekali karena memang sudah dari dulu dae Very menyiapkan lahan dan bangunannya. Akhirnya ide itu diproses dipemkab Bima yang dipimpin oleh Wakil Bupati saat itu bapak H. Syafruddin dan dengan loby2 tingkat tinggi yang dilakukan oleh pak Hamdan Zulva dan pak Zul serta yang lainnya maka Politeknik Negeri Bima bisa berwujud seperti sekarang ini. Demikian kurang lebih paparan pak Zulkifli Yusuf.
Pak Zul juga mencatat terdapat empat kegaiban dan keajaiban yang dialaminya selama mengurus ijin Politeknik negeri Bima ini.Pertama, pendelegasian penanganan bakal Perguruan Tinggi ini oleh Bupati Bima ke bapak wakil Bupati Bima. Ini tanda-tanda apa? Tanyanya.Sebagaimana kita mafhum saat ini bupati Bima dijabat oleh wakil Bupati Bima.Kegaiban yang kedua, bahwa acara ini sebenarnya sudah direncanakan oleh Bupati Bima saat (Dae Very) itu pada tanggal 27 Desember 2013.Makanya mendiang Dae Very mengundang khusus bapak Hamdan Zulva dan bapak Zulkifli Yusuf untuk datang ke Bima menghadiri acara tersebut.Sesampai di Bima yang terjadi adalah menghadiri pemakaman beliau Dae Very.Sedangkan kegaiban yang ketiga menurut pak Zul adalah ketika pak Zul meminta rekomendasi Gubernur NTB Tuan Guru Bajang. Gubernur dengan senang hati mendukung penuh dan menandatangi surat rekomendasi tersebut. Sedangkan kegaiban yang keempat adalah Anggota DPRD dan DPR Propinsi kompak menyetujui pendirian Politeknik Negeri di Bima. Hal ini menurut beliau sangat jarang terjadi dan tidak ada satu sen pun uang yang dikeluarkan untuk pengurusan ijin Politeknik Negeri Bima ini. Pungkasnya.


Bima, 31 Juli 2014